Sedikit
tentang saya sebagai pekerja kebun sawit di Malaysia, mungkin sudah tidak asing
lagi bagi semua lapisan masyarakat Indonesia pekerja di sektor
perkebunan sawit memang banyak sekali karena Malaysia memiliki peluang
pekerjaan yang banyak dan terus dibutuhkan di Malaysia ini. Hampir disemua
estate perkebunan sawit terdapat pekerja asal Indonesia .
Nah termasuklah saya juga di sini sebagai pekerja di
kebun sawit, sebagai informasi buat pembaca rata rata perharinya satu pekerja
menurunkan buah sawit satu ton itu sudah siap sampai di jalan besar, mulai dari
memtong ,mengutip dan mengangkutnya ke tepi jalan untuk di bawa ke pabrik
pengolahan seterusnya, jadi kalau jumlah pekerja indonesia 2.000.000 orang dan
di sektor perkebunan sawit lebih kurang 70% - 80% dari jumlah yang 2.000.000 orang ini maka
hampir 1.500.000 orang pekerja indonesia bekerja di kebun sawit itu belum termasuk
yang ilegal...maka 1.5 juta dikalikandengan satu ton sawit dalam sehari sawit
malaysia dipanen oleh pekerja indonesia sebanyak 1.5 juta ton/hari. Jika
dikalikan dalam sebulan 25 hari maka
jumlah sawit yang dipanen menjadi 37.500.000 ton dalam sebulan. luar biasa
bukan hasil kerja keras warga kita , hemmmm termasuk juga saya hehehe,
Baiklah ...itu jumlah sawit yang dipanen, kini saya
bercerita sedikit tentang bagaimana para pekerja asing memperoleh layanan
kesehatan di Malaysia ,, untuk di ketahui warga negara asing yang berada di
malaysia jika pergi berobat ke rumah sakit kerajaan maka akan di kenakan biaya
RM 15 ,dan warga Malaysia kalau tidak salah
RM 1 atau RM 2 ,dan bagi pekerja diestate estate memang di sediakan
klinik kesehatan berbeda dengan pekerja pekerja kebun kecil seperti saya yang
tidak memiliki klinik kesehatan maka untuk berobat saya harus pergi ke klinik
kerajaan dan membayar RM 15,atau klinik swasta dengan bayaran tergantung jumlah
banyak sedikitnya obat yang diberikan biasanya
RM 30 untuk penyakit demam dan sakit ringan lainnya,dan sebagai
informasi juga masih ada majikan yang di malaysia khususnya majikan di kebun kecil yang tidak membayar
ganti biaya yang di pakai oleh pekerja akhirnya pekerja membayar sendiri biaya berobat,(pengalaman
sendiri dan melihat sendiri).
Adanya penetapan
gaji minimum untuk pekerja di malaysia juga telah membuat majikan di Malaysia
banyak memakai sistem kerja borong terutama di kebun sawit dan kerja kerja
berat lainnya dan tentunya akan menjadi beban tersendiri buat pekerja karena
jika tidak rajin maka tidak dapat hasil banyak, termasuk juga saya saksikan di
kebun sayur ,teman teman di sana bekerja dari
jam 3 pagi borong memetik sayur,dan di sambung lagi kerja harian ,,
Untuk saya yang bekerja borong memetik buah sawit
terkadang juga harus berhadapan dengan hujan yang hampir tiap bulannya rata
rata hujan sepulu hari, karena borong maka hujan pun di hadang dan sudah biasa
serta membiasakan paara pekerja sawit ini,